Kecelakaan Dul Ahmad Dhani, musibah membawa berkah


Kecelakaan Mobil Dul Ahmad Dhani
Kecelakaan yang dialami putra bungsu Ahmad Dhani dan Maia Estianty, Abdul Qodir Jaelani (AQJ) atau Dul, menyedot perhatian publik akhir-akhir ini. Bukan karena banyaknya jumlah korban yang tewas dan luka berat dalam kecelakaan maut tersebut. Penyebab kecelakaan ini, Dul (13 tahun), meskipun sebenarnya banyak juga kecelakaan karena anak di bawah umur yang mengemudikan kendaraan bermotor atau mobil sendiri, tetapi karena kali ini melibatkan seorang selebritis, maka musibah kecelakaan ini menjadi sorotan dan menjadi headline semua media.

Tanpa mengurangi simpati terhadap korban dan keluarga korban, musibah yang menimpa Dul sebenarnya telah membawa berkah bagi masyarakat. Musibah ini telah membuka kesadaran kolektif semua lapisan masyarakat, bukan hanya dari kalangan selebritis. Mereka menjadi sadar, memberikan atau membolehkan anak-anak mereka yang masih dibawah umur mengendarai motor/mobil sendiri, meminjam istilah Kak Seto, memberikan “jalan pintas” terjadinya kecelakaan.

Selama ini banyak dijumpai anak-anak di bawah umur berseliweran di jalan dengan mobil atau motor, bahkan akan kentara sekali ketika pagi atau siang hari saat berangkat dan pulang sekolah. Memang sah-sah saja orang tua membelikan atau mengijinkan anaknya mamakai mobil/motor, tetapi menurut undang-undang jelas ini dilarang, karena untuk mengendarai kendaraan bermotor seseorang harus memiliki SIM, dan baru bisa diperoleh ketika anak memasuki usia 17 tahun.

Anak di bawah umur, disamping belum berhak untuk mengendarai motor/mobil sendiri sesuai undang-undang, kemampuan motorik anak juga belum berkembang sempurna untuk mengendalikan laju kendaraan. Selain itu, juga berkaitan dengan kematangan emosi dan kepekaan anak saat berada dalam situasi-situasi berbahaya saat berkendara. Anak di bawah umur dan remaja cenderung menuruti emosinya saat berkendara, tak jarang mereka memacu motor/mobil sekencang mungkin apalagi saat di jalan tol. Ini terbukti adanya fenomena di kalangan remaja yang memamerkan spedometer di instagram memperlihatkan kecepatan mobilnya.

Perlu dipahami bagi orang tua, ketika mengijinkan anak di bawah umur mengemudikan motor/mobil sendiri di jalan raya, ia telah membahayakan orang lain, bukan hanya anaknya saja. Memberikan fasilitas atau hadiah bagi anak boleh-boleh saja, tetapi perlu dipertimbangkan aspek manfaat dan madlaratnya bagi anak. Marilah musibah yang menimpa AQJ atau Dul putra musisi Ahmad Dhani dan Maia Estianty menjadi pembelajaran bagi kita, memberikan fasilitas mewah bagi anak yang sebetulnya belum memerlukan bisa jadi bumerang bagi anak itu sendiri.

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...