Benarkah Piala Dunia kalah spektakuler dari Piala Eropa dan Liga Champions



Lionel Messi, Argentina, Piala Dunia, Image
Meskipun pelaksanaan Piala Dunia belum juga dimulai, tahun 2014 mendatang di Brasil. Gaung Piala Dunia 2014 sudah terdengar dari sekarang, mulai dari hasil pembagian group, siapa yang paling berpeluang menjadi juara, sampai di luar lapangan, yaitu bursa taruhan. Yang juga tidak kalah menarik adalah komentar Arsene Wenger baru-baru ini, menurutnya, perhelatan Piala Dunia kalah spektakuler dibandingkan dengan Piala Eropa. Padahal perhelatan Piala Dunia merupakan kejuaraan sepakbola yang diikuti seluruh tim terbaik dari seluruh penjuru dunia.

Menurut Wenger, gaya pemain dan perbedaan level yang lebih besar membuat tekanan mental pada tim-tim lebih besar, sehingga tim lebih berorientasi tidak kalah daripada meraih kemenangan. Ini mengingatkan pada komentar Sir Alex Ferguson jelang matchday II kontra Basel pada Liga Champions musim lalu. Menurutnya, “Liga Champions adalah kompetisi terbaik di dunia, lebih baik dari Piala Dunia, lebih baik dari Piala Eropa, ini adalah turnamen yang fantastis. “ Tapi benarkah demikian? Menurut saya yang awam sepakbola, justru sebaliknya.

Dengan beragamnya gaya pemain yang saling berhadapan menjadikan pertandingan semakin menarik. Misalnya, gaya bermain Lionel Messi, dengan gocekannya yang maut dan selalu berusaha melewati pemain belakang lawan sebelum mencetak gol, akan sangat menarik jika berhadapan dengan gaya bermain Pepe, misalnya, pemain belakang Real Madrid asal Portugal, yang keras tanpa kompromi, pada pertandingan El-Classico di Liga Spanyol. Dan, inilah yang ditunggu-tunggu penikmat sepakbola.

Dari sisi gaya bermain, akan sangat menarik menikmati pertandingan dengan gaya bermain tim yang berbeda. Bagaimana serunya jika melihat tim-tim Amerika Latin, seperti Tim Samba Brasil yang mengandalkan skil individu dan kegembiraan dalam bermain bola, melawan tim-tim Eropa yang “textbook”, Asia dengan semagat juangnya, atau tim-tim dari Afrika yang mengandalkan kekuatan fisik.

Demikian halnya dengan taktik dan strategi permainan. Pada Piala Dunia mendatang penikmat sepakbola akan disuguhi taktik dan strategi permainan yang bervariasi. Strategi bertahan pun akan menarik dinikmati seperti yang ditunjukkan Jose Mourinho atau Roberto Di Matteo saat timnya berhadapan dengan Barcelona. Dan, pada Piala Dunia 2014 pun kemungkinan strategi bertahan itu hadir saat menghadapi tim Spanyol dengan tiki-taka, karena saat ini Tim Nasional Spanyol masih dihuni mayoritas pemain-pemain Barcelona dengan filosofi sepakbola menyerangnya yang indah.

Untuk urusan tekanan mental, itulah mengapa sepakbola menjadi menarik untuk ditonton. Selain menguras fisik dan pikiran, permainan sepakbola juga sangat menguras mental pemain di lapangan atau di bangku cadangan. Emosi pemain saat mencetak gol, atau saat menghadapi pemain lawan menjadi tontonan menarik tersendiri bagi penonton, bahkan penonton di stadion, bahkan yang ada di rumah pun kadang terpancing pula emosinya. Belum lagi dengan skor hasil pertandingan.

Bagaimana menurut Anda?


0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...